Halaman

Minggu, 07 Februari 2016

Kebaktian 31 Jan. 16



31 Jan. 16
By: Pak. Marhaen Tarigan (M.T.)

Sebenarnya kamu harus berkata, “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” Yakobus 4:15
Bacaan Yakobus 4:13-17
Dari Yakobus 1:1 kita mengetahui bahwa Injil Yakobus ini dibuat oleh Yakobus dan ditujukan kepada ke-12 suku Israel yang berada diperantauan yang mungkin tidak dijelaskan dikota mana mereka merantau-.Dari Injil Yakobus kita dapat mengetahui bahwa hubungan Yakobus dekat dengan ke-12 suku Israel yang berada diperantauan. Hal ini terbukti dari banyaknya kata Saudara-saudaraku didalam Injil Yakobus dalam Yakobus menyampaikan sesuatu kepada 12 suku Israel yang berada diperantauan, atau dapat diartikan bahwa
Yakobus tahu dan mengenal ke-12 suku perantauan tersebut.
Mari kita perhatikan ayat yang ke-13 dan ke-14:
13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapatkan untung”, 14 Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Bagaimana kamu dapat berkata apa yang akan terjadi tahun depan jika kamu bahkan tidak mengetahui akan apa yang terjadi besok, itulah yang diungkapkan oleh Yakobus. Dan dari inilah kita dapat mengetahui bahwa Yakobus berani bangkit dan berani menegur para pedagang(...kami....berdagang...mendapatkan untung), saudaranya, atau temannya tersebut. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi tahun depan, bulan depan, minggu depan, besok, bahkan lima menit lagi. Akankah semuanya sama seperti yang kita perkirakan, tidak karna jika Tuhan tidak menghendaki yang kita inginkan, apa yang kita rencanakan sebelumnya dapat berubah. Bukankah manusia berencana tetapi Tuhan yang berkehendak?-.
Dan dikatakan hidup kita akan berakhir sama seperti uap. Pernahkah kita melihat air mendidih yang mengeluarkan uap, tidakkan uap itu muncul sebentar lalu hilang-, apakah hidup kita akan berakhir sia-sia, tidak berarti apa-apa? Karna hidup manusia itu seperti uap, tetapi jika Tuhan menghendakinya dan kita rendah hati dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki menjadi apakah hidup kita?-.

Bagaimana dengan kita, beranikah kita menegur teman kita, saudara kita jika dia melakukan kesalahan. Berani berkata iya dan berkata tidak. Terkadang ada teman kita yang melakukan kesalahan, kita tidak berani menegurnya. Kita merasakan sakit hati, tetapi karna kita membutuhkannya..., apa yang kita lakukan?-.

Mari kita perhatikan ayat ke-15:
15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Tetapi didalam ayat ini kita dituntut untuk rendah hati dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Didalam ayat ini dijelaskan, bahwa apapun keinginan kita kita harus berserah kepada Tuhan. Sama seperti sebuah cerita saya ini, dulu ada seseorang yang menjanjikan akan memberikan sebuah cincin kepada saya, dan dapat dibilang cincin ini lumayan bagus karna ada berlian dicincin ini. Saya suka dengan cincin ini, tetapi saya berserah kepada Tuhan. Tetapi tidak lama kemudian saya mendengar kabar dari orang yang memiliki cincin ini bahhwa cincin ini hilang, saya sedih mendengarnya tetapi saya berserah kepada Tuhan, dan saya berfikir mungkin Tuhan tidak menghendakinya untuk saya memiliki cincin itu. Tiba suatu saat saya sedang membersihkan dinding yang berada diluar rumah saya. Tetapi ada bekas tempelan poster yang tidak bisa saya bersihkan dengan mudah. Lalu saya masuk kedalam rumah untuk mencari sesuatu alat atau benda yang dapat membersihkan bekas tempelan poster/selembaran itu dengan mudah. Lalu saya melihat pot bunga didekat situ dan melihat sebuah cincin tersangkut disitu, awalnya saya berfikir bahwa cincin itu adalah imitasi dan saya berfikir bahwa itu takkan cukup untuk bisa membersihkan tempelan poster/selembaran yang berada didinding luar rumah saya tersebut. Tetapi akhirnya saya kembali, dan entah mengapa saya kembali untuk melihat dan mengambil cincin tersebut. Tetapi saat saya melihat cincin tersebut saya terkejut, bahwa saya mendapati cincin tersebut adalah cincin berlian yang dijanjikan seseorang tadi kepada saya. Bahkan cincin itu akhirnya saya dapatkan lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Dari dalam ayat ini kita dituntut untuk rendah hati dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada kehendak Tuhan. Akankah kita dapat melakukan itu?-, bagaimana jika jalan yang dikendaki Tuhan berbeda dengan jalan kita, akankah kita berserah dan menyerahkan segalanya, termasuk apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan kedepannya, akankah kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan? Karna dari ke-9 buah-buah roh yang terdapat didalam Galatia 5:22, fakultas yang paling sulit untuk lulus adalah rendah hati.

Mari kita perhatikan ayat ke-16 dan ke-17
16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. 17 Jadi jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Karna jika kamu mengerti bahwa hal itu adalah salah tetapi kamu melakukannya, maka kamu berdosa dan kamu akan direndahkan oleh Tuhan. Karna siapa yang merendahkan dirinya dihadapan Tuhan akan ditinggikannya, akan tetapi barangsiapa yang meninggikan dirinya dihadapan Tuhan maka ia akan direndahkan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAKUKAN BAGIAN KITA, TUHAN MELAKUKAN BAGIAN-NYA!

LAKUKAN BAGIAN KITA, TUHAN MELAKUKAN BAGIAN-NYA! (YOHANES11:39-44). Dalam bagian Firman Tuhan diatas, kita semua mengetahui ttg Lazar...